Pages

Puncak Suroloyo Kab. KulonProgo

Jogja memang tidak pernah kehabisan tempat wisata. Walaupun tinggal di jogja sejak beberapa tahun lalu selalu saja ada tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi. Salah satunya adalah Puncak Suroloyo yang tepatnya berada di daerah perbukitan menoreh kabupaten kulonprogo. Walaupun secara letak sudah dekat dengan magelang tetapi puncak suroloyo masih berada di kabupaten kulonprogo.
Dinamakan puncak karena memang letak tempat sidata ini berada di puncak pegunungan menoreh dimana menoreh adalah salah satu dari urutan panjang pegunungan yang membentang di pertengahan jawa tengah jika dilihat dari peta.
Perjalanan dari jogja di tempuh dalam waktu sekitar 1.5 sampai 2 jam perjalanan jika melalui jalur muntilan. Jalan masuknya sudah bagus hanya saja jalan aspalnya masih kecil sehingga tidak direkomendasikan menggunakan bus. Selain ukuran jalan yang kecil yaitu jalanan yang berkelok-kelok dan naik turun sehingga dibutuhkan kendaraan yang sedang fit. Saya sangat menikmati perjalanannya karena selain hawa yang sejuk, di jalurnya masih hidup warga asli yang tinggal di desa dengan segala kegiatan sehari-harinya seperti mencari kayu atau rumput. Pohon yang juga masih rindang dan masih terdengar banyak kicauan burung.
Ketika tiba di lokasi maka kita akan dikenakan retribusi per kepala dan kendaraan tergantung jenis kendaraannya. Jangan lupa untuk meminta karcis retribusi sesuai jumlah kepala yang dibayar, hitung-hitung untuk membiasakan petugasnya untuk lebih jujur.
Setelah membayar retribusi, kita akan memasuki areal parkiran dari puncak suroloyo. Parkirannya tidak terlalu luas dan jika anda menggunakan motor atau mobil pribadi disarankan tidak memaksakan parkir di pinggir jalan apalagi di musim liburan dimana banyak pengunjung yang akhirnya akan mengakibatkan jalan tersendat.
Dari parkiran kita sudah bisa melihat puncak tersebut dari bawah. Kita pertama kali dihadapkan pada anak tangga dari cor semen sebanyak sekitar 300 anak tangga. Jangan lupa persiapkan air minum karena menaiki tangga tersebut sangat melelahkan. Melangkahlah pelan untuk menghindari cidera pada kaki. Di kiri kanan tangga tersebut banyak pohon rindang dan diantaranya ada beberapa tanaman teh.
Istirahatlah sejenak jika memang terasa capek karena bagi saya sendiri hal itu juga sangat menguras nafas dan tenaga.
Ketika sampai di puncak maka kita akan disuguhi pemandangan alam pegunungan yang luar biasa indah. Sayangnya waktu saya kesana langit tidak terlalu cerah, bahkan sebagian besar pemandangan saya tertutup awan kabut. Dari atas letika awan kabut mulai terbuka terlihat hamparan karpet hijau yang menyejukan mata di deretan punggung pegunungan yang membentang luas dan panjang. Jika dalam keadaan cerah maka kita bisa melihat sebuah kotak kecil yang jauh dibawah sana yaitu candi borobudur.
Setelah puas meikmati puncak, maka saatnya turun untuk menikmati kopi khas pegunungan menoreh. Saat turun berhati-hatilah dan berpeganglah pada lengan tangga karena posisi tangga akan sangat turun sekali karena memang kemiringannya yang sangat miring.

1 comment:

Anonymous said...

Jalannya nanjak banget ampe gas pol. Tapi sampe tempatnya terbayar sudah capeknya. Pemandangannya pas cerah bagus.. hihi